MAKALAH TENTANG MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK YANG BERBUDAYA
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat
Allah SWT. karena berkat rahmat,hidayahnya, saya mampu menyelesaikan
sebuah makalah tentang manusia sebagai makhluk yang berbudaya. Makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar. Dalam
penyusunan makalah ini saya menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini
Depok, 5 November 2015
Penulis
Reyhansyah Prawira
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
1.2 Rumusan
Masalah
1.3 Tujuan
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Manusia
2.2
Pengertian Budaya dan Kebudayaan
2.3 Fungsi,
Hakekat dan Sifat Kebudayaan
BAB III PEMBAHASAN
3.1
Manusia sebagai Makhluk berbudaya
3.2 Hubungan
Manusia dan Kebudayaan
3.3 Fungsi Budaya bagi Manusia
3.3 Fungsi Budaya bagi Manusia
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pada dasarnya manusia adalah satu-satunya makhluk ciptaan Allah SWT yang memiliki akal,inilah yang menyebabkan manusia tidak pernah berhenti untuk membuat suatu inovasi baru untuk memenuhi semua kebutuhannya.Namun,kebutuhan setiap manusia berbeda-beda berdasarkan lingkungan tempat tinggalnya dan akhirnya manusia yang memiliki kebutuhan yang sama akan terbentuk menjadi suatu kelompok dengan sendirinya.Karena sifat akal manusia yang unik maka akhirnya setiap kelompok akan membuat suatu cirri khas tersendiri dan akhirnya berbagai macam budaya pun terbentuk.
1.2 Rumusan masalah
Pada dasarnya manusia adalah satu-satunya makhluk ciptaan Allah SWT yang memiliki akal,inilah yang menyebabkan manusia tidak pernah berhenti untuk membuat suatu inovasi baru untuk memenuhi semua kebutuhannya.Namun,kebutuhan setiap manusia berbeda-beda berdasarkan lingkungan tempat tinggalnya dan akhirnya manusia yang memiliki kebutuhan yang sama akan terbentuk menjadi suatu kelompok dengan sendirinya.Karena sifat akal manusia yang unik maka akhirnya setiap kelompok akan membuat suatu cirri khas tersendiri dan akhirnya berbagai macam budaya pun terbentuk.
1.2 Rumusan masalah
·
Apa
pengertian dari budaya dan kebudayaan ?
·
Apa
fungsi, hakekat dan sifat kebudayaan?
·
Apa
yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk yang berbudaya?
·
Apa
hubungan manusia dengan kebudayaan?
·
Apa
fugnsi budaya bagi manusia?
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menjelaskan pengertian dan fungsi kebudayaan dan hubungannya dengan manusia sehingga setiap orang mampu mengerti mengapa manusia disebut sebagai makhluk yang berbudaya.Akan sangat membantu untuk menyadarkan bahwa kebudayaan adalah suatu aset yang sangat berharga dan ada sejak dahulu kala sebagai suatu ciri khas suatu golongan dan kita sebagai warga Indonesia patut bangga dengan kebudayaan yang kita miliki.
BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1
pengertian manusia
Manusia
adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk material
dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia
sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi manusia menurut beberapa ahli:
Berikut ini adalah pengertian dan definisi manusia menurut beberapa ahli:
# NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang
# ABINENO J. I
Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana"
# UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik
# SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar
# KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang
# ABINENO J. I
Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana"
# UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik
# SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar
# KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan
# I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa
# OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan
# ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain
# PAULA J. C & JANET W. K
manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa
# OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan
# ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain
# PAULA J. C & JANET W. K
manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan
2.2 Pengertian
Budaya dan Kebudayaan
Pengertian
Budaya
Kata Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta, Budhayah, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Dengan demikian budaya dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal dan cara hidup yang selalu berubah dan berkembang dari waktu ke waktu. Ada pendapat lain yang mengupas kata budaya sebagai suatu perkembangan dari kata majemuk budi-daya yang berarti daya dari budi.
B. Pengertian Kebudayaan
Dalam hal ini, Prof. Dr. Koentjoroningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusiadalam rangka kehidupanbermasyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Hal tersebut berarti bahwa hampir seluruh tindakan manusia adalah kebudayaan karena hanya sedikit tindakan manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang tak perlu dibiasakan dengan belajar, seperti tindakan naluri, refleks, beberapa tindakanakibat proses fisiologi, atau kelakuan apabila ia sedang membabi buta. Bahkan tidankan manusia yang merupakan kemampuan naluri yang terbawa oleh makhluk manusia dalamgennya bersamanya (seperti makan, minum, atau berjalan), juga dirombak olehnya menjadi tindakan yang berkebudayaan.
Kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
Malinowski menyebutkan bahwa kebudayaan pada prinsipnya berdasarkan atas berbagai system kebutuhan manusia. Tiap tingkat kebutuhan itu menghadirkan corak budaya yang khas. Misalnya, guna memenuhi kebutuhan manusia akan keselamatannya maka timbul kebudayaan yang berupa perlindungan, yakni seperangkat budaya dalam bentuk tertentu, seperti lembaga kemasyarakatan.
E.B Taylor (1873:30) dalam bukunya Primitive Culture kebudayaan adalah suatu satu kesatuan atau jalinan kompleks, yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, susila, hokum, adat-istiadat dan kesanggupan-kesanggupan lain yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
C. Perbedaan Budaya dan Kebudayaan
Dari tulisan di atas dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara budaya dan kebudayaan adalah bahwa budaya itu merupakan cipta, rasa dan karsa suatu masyarakat, sedangkan kebudayaan merupakan hasil dari cipta, rasa dan karsa masyarakat tersebut.
Kata Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta, Budhayah, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Dengan demikian budaya dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal dan cara hidup yang selalu berubah dan berkembang dari waktu ke waktu. Ada pendapat lain yang mengupas kata budaya sebagai suatu perkembangan dari kata majemuk budi-daya yang berarti daya dari budi.
B. Pengertian Kebudayaan
Dalam hal ini, Prof. Dr. Koentjoroningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusiadalam rangka kehidupanbermasyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Hal tersebut berarti bahwa hampir seluruh tindakan manusia adalah kebudayaan karena hanya sedikit tindakan manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang tak perlu dibiasakan dengan belajar, seperti tindakan naluri, refleks, beberapa tindakanakibat proses fisiologi, atau kelakuan apabila ia sedang membabi buta. Bahkan tidankan manusia yang merupakan kemampuan naluri yang terbawa oleh makhluk manusia dalamgennya bersamanya (seperti makan, minum, atau berjalan), juga dirombak olehnya menjadi tindakan yang berkebudayaan.
Kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
Malinowski menyebutkan bahwa kebudayaan pada prinsipnya berdasarkan atas berbagai system kebutuhan manusia. Tiap tingkat kebutuhan itu menghadirkan corak budaya yang khas. Misalnya, guna memenuhi kebutuhan manusia akan keselamatannya maka timbul kebudayaan yang berupa perlindungan, yakni seperangkat budaya dalam bentuk tertentu, seperti lembaga kemasyarakatan.
E.B Taylor (1873:30) dalam bukunya Primitive Culture kebudayaan adalah suatu satu kesatuan atau jalinan kompleks, yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, susila, hokum, adat-istiadat dan kesanggupan-kesanggupan lain yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
C. Perbedaan Budaya dan Kebudayaan
Dari tulisan di atas dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara budaya dan kebudayaan adalah bahwa budaya itu merupakan cipta, rasa dan karsa suatu masyarakat, sedangkan kebudayaan merupakan hasil dari cipta, rasa dan karsa masyarakat tersebut.
Fungsi kebudayaan adalah untuk
mengatur manusia agar dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat
untuk menentukan sikap kalau akan berbehubungan dengan orang lain didalam
menjalankan hidupnya.
kebudayaan berfungsi sebagai:
1. Suatu hubungan pedoman antar
manusia atau kelompok
2. Wadah untuk menyakurkan
perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya
3. Pembimbing kehidupan manusia
4. Pembeda antar manusia dan binatang
Hakekat
Kebudayaan
1. Kebudayaan terwujud dan
tersalurkan dari perilaku manusia
2. Kebudayaan itu ada sebelum
generasi lahir dan kebudayaan itu tidak dapat hilang setelah generasi tidak ada
3. Kebudayan diperlukan oleh manusia
dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan
yang memberikan kewajiban kewajiban
Sifat
kebudayaan
1. Etnosentis
2. Universal
3. Alkuturasi
4. Adaptif
5. Dinamis (flexibel)
6. Integratif (Integrasi)
Aspek-aspek
kebudayaan
1. Kesenian
2. Bahasa
3. Adat Istiadat
4. Budaya daerah
5. Budaya Nasional
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Manusia sebagai Makhluk Berbudaya
Manusia sebagai mahluk yang berbudaya dikenal
sebagai manusia yang cinta akan budaya dan tidak lepas dari budaya itu sendiri
dari kehidupan sehari-hari. Dia akan terus melestarikan budaya itu sebagai
bagian dari kehidupannya karena dengan budaya kita dapat mempererat tali
persaudaraan di antara manusia dan saling mengenal satu sama lain serta saling
menjaga kelestarian budaya itu sendiri. masyarakat dan budaya memang pada
dasarnya adalah sebuah satu kesatuan tingkah laku, perbuatan dan kegiatan yang
dilakuakan seiring dengan proses dan tahapan belajar dan disertakan dengan adat
dan kebiasaan yang membaur dengan masyarakat kelak akan menjadi sebuah budaya
yang indah, contoh saja saat hendak makan ini adalah naluri manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya namun karena dipengaruhi oleh adat dan kebiasaan
masyarakat sekitar sehingga menampilkan sebuah budaya atau cara makan yang
baik, sopan penuh tatakrama dan sebagainya itu akan menjadi budaya dengan
seiringnya waktu. oleh karena itu budaya dan masyarakat saling memiliki
keterkaitan yang jelas.
3.2 Hubungan
Manusia dengan Kebudayaan
Akal budi merupakan kelebihan yang
dimiliki oleh manusia. Akal juga adalah kemampuan dari manusia untuk berfikir
sebagai kodrat. Budi artinya akal juga atau suatu bagian dari kata hati manusia
yang berupa panduan akal serta perasaan yang mampu membedakan baik dan buruk. Dengan
akal dan budi inilah manusia mampu menciptakan bebagai hal antara lain :
- Menciptakan
- Kreasi
- Memperlakukan
- Memperbaruhi
- Memperbaiki
- Mengembangkan dan
- Meningkatkan sesuatu
Sedangkan ditinjau dari sudut
antropologi, manusia dapat di klarifikasi dari dua jenis:
- manusia sebagai makhluk
biologi
- manusia sebagai makhluk
sosio-budaya
Manusia sebagai makhluk biologi ,
bahwa manusia dapat dipelajari dari sisi ilmu biologi dan anatomi. Sedangkan
manusia sebagai makhluk sosio-budaya yaitu manusia dipelajari dalam sudut
pandang antropologi budaya. Antropologi budaya sendiri menyelidiki mengenai
seluruh cara hidup manusia, bagaimana manusia menggunakan akal budi dan
struktur fisiknya untuk mengubah lingkungannya berdasarkan pengalaman.
Juga memahami serta menuliskan kebudayaan yang terdapat dalam masyarakat
manusia.
Pada akhirnya terdapat suatu konsepsi tentang kebudayaan manusia yang
menganalisis masalah-masalah hidup sosial-kebudayaan manusia. Konsepsi tersebut
ternyata memberikan gambaran bahwa hanya manusialah yang mampu berkebudayaan.
Sedangkan pada hewan tidak memiliki kemampuan tersebut. Mengapa hanya manusia
yang memiliki kebudayaan? Kenapa hanya manusia yang berkebudayaan sedangkan
hewan tidak berkebudayaan? Padahal dilihat dari segi jasmaniah tidak ada
perbedaan yang prinsipal antara hewan dan manusia.
Apabila diteliti dengan
sunggug-sungguh perbedaan akan tampak pada hakikat manusia, yaitu sesuatu yang
tidak dimiki oleh hewan manapun tetapi hanya ada pada manusia. Sesuatu yang
membedakan secara mutlak atara keduanya. Ialah jiwa, manusia mempunya jiwa
sedangnkan hewan tidak memilikinya.
Manusia yang mempunyai jiwa, mempunyai pula kebudayaan. Hewan yang tidak
mempunyai jiwa tidak pula akan mempunyai kebudayaan. Kesimpulannya: jiwa yang
sesungguhnya memyebabkan adanya kebudayaan. Yang membedakan manusia dan hewan
secara abstrak adalah jiwa yang merupakan sumber dan ciptaan kebudayaan
Manusia
sangat erat kaitannya dengan kebudayaan. Begitupun sebaliknya. Manusia yang
membuat kebudayaan. Dan hampir setiap tingkah laku manusia itu adalah
kebudayaan. Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal.
Maksudnya adalah walaupun keduanya berbeda, tetapi keduanya merupakan suatu
kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta
maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Kebudayaan yang
digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut
sebagai way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah
laku.
Dari
sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara
dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialegtis,
maksudnya adalah saling terkait satu dengan yang lainnya. Proses dialegtis ini
tercipta melalui tiga tahap, yaitu:
1.
Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan
membangun dunianya.
2.
Obyektivasi, yaitu proses dimana manusia menjadi realitas obyektif, yaitu suatu
kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3.
Internalisasi, yaitu proses dimana manusia sergap kembali oleh manusia.
Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia
dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh
masyarakat.
Manusia
dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam
kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan
kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya
tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah
diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Definisi
Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan
dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,
sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun
kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan
bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Manusia
dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir
semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia
mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai:
1) penganut
kebudayaan
2) pembawa
kebudayaan
3) manipulator
kebudayaan, dan
4)
pencipta kebudayaan
3.3 Fungsi Budaya bagi Manusia
Kebudayaan
mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat. Masyarakat
memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi dalam menjalani kehidupannya.
Kebutuhan- kebutuhan masyarakat tersebut sebagian besar dipenuhi oleh
kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Karena kemampuan manusia
terbatas sehingga kemampuan kebudayaan yang merupakan hasil ciptaannya juga
terbatas di dalam memenuhi segala kebutuhan.
Karsa
masyarakat mewujudkan norma dan nilai- nilai sosial yang sangat perlu untuk
mengadakan tata tertib dalam pergaulan kemasyarakatan. Karsa merupakan daya
upaya manusia untuk melindungi diri terhadap kekuatan-kekuatan lain yang ada di
dalam masyarakat. Untuk menghadapi kekuatan- kekuatan yang buruk, manusia
terpaksa melindungi diri dengan cara menciptakan kaidah-kaidah yang pada
hakikatnya merupakan petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus
bertindak dan berlaku di dalam pergaulan hidup.
Fungsi kebudayaan
adalah untuk mengatur manusia agar dapat mengerti bagaimana seharusnya
bertindak dan berbuat untuk menentukan sikap kalau akan berhubungan dengan
orang lain didalam menjalankan hidupnya.
kebudayaan
berfungsi sebagai:
1. Suatu
hubungan pedoman antar manusia atau kelompok
2. Wadah
untuk menyakurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya
3.
Pembimbing kehidupan manusia
4. Pembeda
antar manusia dan binatang
Kebudayaan
mengatur supaya manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat
menentukan sikapnya kalau mereka berhubungan dengan orang lain. Setiap orang
bagaimanapun hidupnya, akan selalu menciptakan kebiasaan bagi dirinya sendiri.
Kebiasaan (habit) merupakan suatu perilaku pribadi yang berarti kebiasaan orang
seorang itu berbeda dari kebiasaan orang lain, walaupun mereka hidup dalam satu
rumah. Kebiasaan menunjuk pada suatu gejala bahwa seseorang di dalam
tindakan-tindakannya selalu ingin melakukan hal-hal yang teratur baginya
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan:
Manusia adalah
mahluk berbudaya. Manusia sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah
makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan
kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu
yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan
kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia
berbudaya. anusia dikatakan sebagai makhluk sosial, dikarena pada diri manusia
ada motivasi untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain.
DAFTAR
PUSTAKA
Widoyo
Nugroho, Ilmu Budaya Dasar; Gunadarma, Jakarta. 1996.
Achmad,
2006. Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial. Kencana.
Jakarta
Mustofa
Ahmad, 1999. Ilmu Budaya Dasar. CV. Pustaka Setia. Bandung
Komentar
Posting Komentar