PENGANTAR BISNIS INFORMATIKA #2
Prosedur Pendirian
Perusahaan
Prosedur
dan Syarat Pendirian PT di Tahun 2018
Perkembangan digital berbasis internet yang
kian melesat memberikan dampak yang begitu besar bagi dunia, tak terkecuali
Indonesia. Salah satu akibat yang nyata terlihat adalah munculnya ponsel pintar
dengan kecanggihan yang semakin mumpuni. Tak hanya itu, perubahan pun jelas
terlihat di berbagai sektor negara, terutama ekonomi.
Perubahan ini ditandai dengan munculnya
perusahaan-perusahaan baru, atau yang lebih dikenal dengan start-up.
Memang, adanya perusahaan baru ini cukup membantu mengatasi tingginya angka
pengangguran di Tanah Air. Meskipun demikian, tak sedikit ditemukan bahwa
beberapa perusahaan baru ini didirikan tanpa melalui prosedur yang benar.
Padahal, agar dapat diakui secara sah di mata hukum, setiap perusahaan yang
didirikan harus memenuhi segala syarat dan prosedur pendirian PT.
Perseroan Terbatas atau PT sendiri merupakan
sebuah bentuk badan hukum yang melindungi segala aktivitas yang berlangsung di
dalamnya, tak terkecuali dalam hal permodalan yang berupa penanaman saham. Hal
ini disebabkan karena dalam PT, berlaku sistem jual beli saham, sehingga pihak
yang memiliki saham tertinggi berhak atas kepemilikan perusahaan yang
didirikan.
Syarat Pendirian PT
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah yang
tertuang dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,
ada beberapa hal yang harus dipenuhi untuk bisa mendirikan sebuah perusahaan.
Dalam hal pendirian PT, ada pun persyaratan yang harus dimiliki antara
lain:
- Perusahaan berjenis Perseroan Terbatas (PT) harus didirikan oleh minimal dua orang atau lebih.
- Telah memiliki akta asli dari notaris dalam Bahasa Indonesia yang telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan Ham.
- Menyiapkan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) masing-masing pendiri atau pemegang saham.
- Menyiapkan fotokopi Kartu Keluarga (KK) bagi pihak pendiri yang akan menjabat sebagai direktur.
- Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) direktur disertai dengan pas foto berukuran 3×4 berwarna sebanyak dua lembar.
- Menyiapkan nama PT. Nama wajib terdiri dari tiga suku kata tanpa mengandung bahasa atau serapan asing.
- Menyiapkan lokasi. Jika menyewa ruang kantor, pendiri wajib menyertakan salinan PBB dan bukti kepemilikan tempat usaha. Lokasi pendirian PT tidak boleh berada di wilayah pemukiman warga.
- Memiliki modal disetor minimal 25% dari modal dasar.
Mekanisme Pembuatan PT
Dalam proses pembuatan PT, selain syarat, modal,
dan biaya, masih ada satu tahap lagi yang harus Anda ketahui, yaitu mekanisme
pembuatannya. Ada pun tahapan mekanisme pembuatan PT yaitu:
- Melengkapi semua dokumen yang disyaratkan untuk mendapatkan perizinan pembuatan perusahaan.
- Memiliki akta pendirian perusahaan yang telah sah dan sesuai dengan perundangan yang berlaku.
- Menyetorkan modal sebesar 25% untuk ditempatkan di dalam PT, diambil dari besarnya modal dasar yang digunakan untuk membuat perusahaan.
- Perusahaan jenis PT yang didirikan harus sesuai dengan ketertiban dan tidak melanggar aturan serta norma kesusilaan.
Jasa Pembuatan PT di Jakarta
Kini, Anda tak perlu lagi kerepotan mengurus semua
dokumen dan persyaratan untuk mendirikan perusahaan sendiri, karena telah ada
jasa pembuatan PT yang bisa membantu membuatkannya untuk Anda. Salah satunya
adalah ProLegal, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pembuatan
PT di Jakarta Selatan, Barat, Timur, Pusat, dan Utara.
Dengan demikian, Anda cukup menyerahkan berbagai data
yang dibutuhkan untuk mendirikan perusahaan, berikut biaya yang dibutuhkan
untuk membuatnya. Selanjutnya, percayakan saja pada jasa pembuatan PT yang Anda
pilih untuk menyelesaikan prosesnya, hingga akhirnya perusahaan PT siap untuk
berdiri secara sah dan legal.
Cara Mendirikan PT
Sebelum Anda memutuskan untuk mendirikan PT,
sebaiknya pahami prosedur dan cara pendirian perusahaan terlebih dahulu. Secara
hukum, cara mendirikan PT yang harus dilakukan yaitu:
- Membuat akta pendirian PT oleh notaris. Akta ini selanjutnya akan dikirimkan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenhumham) untuk mendapatkan pengesahan. Jika telah sesuai, Kementerian Hukum dan HAM akan mengeluarkan surat keputusan pengesahan.
- Selanjutnya, akta beserta surat keputusan pengesahan ini diserahkan kepada Pengadilan Negeri yang sesuai dengan domisili perusahaan yang akan didirikan. Di sini, akta akan didaftarkan pada buku register PT oleh pihak yang berwenang. Setelah itu, pihak terkait akan mengeluarkan surat bukti pendaftaran PT.
- Semua berkas kemudian dikirimkan kepada kantor Percetakan Negara yang melakukan penerbitan atas Tambahan Berita Negara RI. Jika pihak Percetakan Negara telah melakukan penerbitan, maka perusahaan Anda telah sah sebagai sebuah badan hukum berbentuk PT.
- Kini, saat Anda mengurus izin usaha. Jenis izin usaha dalam mendirikan PT berupa Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP). Umumnya, lama waktu penerbitan kedua perizinan ini adalah selama 10 hari kerja.
- Menetukan bidang usaha perusahaan yang sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia atau KBLI. Tentunya, perusahaan yang Anda dirikan pun memiliki fokus usaha sendiri. Klasifikas KBLI ini berupa kode yang nantinya akan turut dituliskan dari SIUP dan TDP perusahaan.
- Jangan lupa juga, Anda pun harus memiliki Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU). Surat ini menunjukkan bahwa lokasi yang Anda gunakan sebagai tempat mendirikan perusahaan telah diketahui dan disetujui oleh kantor kelurahan setempat. Syarat untuk membuat SKDU adalah fotokopi akta perusahaan, bukti kepemilikan lahan atau surat perjanjian sewa (jika menyewa), surat salinan IMB (jika milik sendiri), dan bukti pembayaran PBB.
- Perusahaan juga harus memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), oleh karena itu, Anda pun harus melakukan pendaftaran di Kantor Pajak Pratama (KPP) setempat. Ada pun berkas yang dibutuhkan untuk mendapatkan NPWP adalah fotokopi SKDU, akta perusahaan, dan surat keputusan pengesahan akta dari Menteri.
- Siapkan pula sertifikasi BPJS Ketenagakerjaan perusahaan Anda. Supaya lebih mudah, lakukan registrasi melalu online. Jadi, Anda tak perlu menghabiskan banyak waktu dengan mengunjungi kantor BPJS setempat dan melakukan registrasi secara offline. Di beberapa wilayah, sertifikasi BPJS ini menjadi syarat yang harus ada untuk mendapatkan SKDU.
Memang, jika diperhatikan, mendirikan PT cukup
rumit, karena harus melalui serangkaian proses dan perizinan yang pastinya akan
membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Oleh karena itulah, Anda disarankan
untuk menggunakan jasa pembuatan PT untuk memudahkan proses mendapatkan segala
dokumen hal-hal yang berkaitan dengan legalitasnya.
Keuntungan Membuat Legalitas Usaha
Pendirian PT
dengan mengantongi legalitas atau izin usaha tentu akan memberikan manfaat dan
keuntungan tersendiri, terutama dalam hal eksistensi perusahaan. Ada pun
keuntungan yang akan Anda dapatkan dengan memiliki legalitas usaha saat
mendirikan perusahaan adalah sebagai berikut.
- Menjamin Perusahaan Terlindungi Secara Hukum
Perusahaan yang telah memiliki legalitas usaha artinya
telah diakui secara sah oleh hukum yang berlaku. Dengan demikian, perusahaan
bebas dari segala pelanggaran dan tentu saja para pelaku di dalamnya akan lebih
nyaman dalam melaksanakan kegiatan usaha.
- Bukti Kepatuhan pada Peraturan dan Hukum yang Berlaku
Pendirian PT
dengan mengantongi legalitas dan perizinan usaha menunjukkan bahwa perusahaan
Anda telah sepenuhnya patuh pada peraturan dan hukum yang berlaku. Kepatuhan
ini juga menjadi cerminan disiplin pendiri yang paling dasar.
- Sarana untuk Meningkatkan Kredibilitas Perusahaan
Jika perusahaan Anda bergerak dalam bidang pelayanan
kepada masyarakat atau klien, tentu kredibilitas menjadi hal yang perlu menjadi
perhatian utama. salah satu caranya adalah dengan memiliki legalitas usaha yang
sah.
- Kemudahan untuk Mengikuti Beragam Tender
Ada beberapa perusahaan yang bidang usahanya berkaitan
erat dengan tender. Umumnya, syarat utama untuk bisa mengikuti tender
ini adalah perusahaan harus memiliki ijin usaha.
- Sarana untuk Memperluas Sayap Bisnis
Saat melakukan pendirian PT, Anda pasti ingin
perusahaan tersebut berkembang luas dan dilirik oleh para investor. Tentunya,
semua hal ini akan lebih mudah didapatkan jika Anda memiliki legalitas usaha
yang sah.
Keuntungan Mendirikan PT Bagi Bisnis Anda
Tak hanya sekadar untuk menghasilkan keuntungan besar,
berbisnis juga membutuhkan persiapan yang panjang dan matang. Anda tentu
membutuhkan modal yang jumlahnya tak sedikit, perencanaan kerja yang detail,
hingga pemikiran untuk melakukan branding dengan mendirikan perusahaan.
Mendirikan perusahaan pun tak sembarangan, karena jenis
badan hukumnya juga harus disesuaikan dengan bentuk bisnis yang Anda miliki.
Jika memilih pendirian PT, berikut manfaat yang akan Anda peroleh bagi
keberlangsungan bisnis:
- Proses Pemindahan Kepemilikan yang Mudah
Saham menjadi bentuk kepemilikan yang utama dalam pendirian
PT. Oleh karena itu, pemimpin perusahaan haruslah pihak yang menanamkan
sahamnya pada perusahaan tersebut. Jika salah seorang pemilik ingin menjualnya,
proses perjanjian penanda tanganan pemindahan kepemilikan ini pun tak rumit dan
memakan banyak waktu.
- Lebih Profesional dan Menguntungkan
Bisnis yang dinaungi oleh badan hukum berupa PT jelas
terkesan lebih profesional dan menguntungkan, karena memiliki struktur
organisasi yang jelas. Dengan demikian, pertanggung jawaban terhadap pemecahan
masalah pun lebih bersifat objektif.
- Dilindungi Sepenuhnya oleh Undang-Undang
Saat melakukan pendirian PT, Anda diharuskan untuk
membuat akta perusahaan yang harus mendapatkan persetujuan dari Menteri
Kementerian Hukum dan HAM. Artinya, perusahaan Anda akan sah di mata hukum
apabila telah disetujui pengajuannya oleh menteri setempat. Dengan demikian,
nama yang telah Anda pilih telah dilindungi sepenuhnya oleh undang-undang,
karena tidak boleh ada PT dengan dua nama yang sama.
- Cakupan Bisnis yang Lebih Luas
Bisnis yang memiliki badan hukum berupa PT disinyalir
memiliki cakupan yang lebih luas. Pasalnya, perusahaan nantinya bebas mengikuti
berbagai kegiatan bisnis lain yang tengah berlangsung, seperti lelang atau tender.
Hal ini disebabkan karena syarat utama perusahaan yang ingin mengikuti tender
atau lelang adalah memiliki legalitas yang sah.
- Tidak Terikat pada Tenggat Waktu
Menurut undang-undang yang mengatur tentang pembentukan
dan pendirian PT, tidak ada batasan waktu yang mengatur keberlangsungan
operasional PT tersebut. Artinya, perusahaan masih bisa terus beroperasi selama
masih terpenuhi semua aspek teknis dan materialnya.
Sekarang Anda sudah lebih memahami semua hal yang
berkaitan dengan pendirian perusahaan dengan badan hukum PT. Jika kesulitan
untuk melakukan semua proses pendirian PT secara mandiri, segera hubungi
jasa pembuatan PT terbaik di wilayah Anda. Dengan demikian, proses legalitas
usaha yang Anda butuhkan pun akan ditangani oleh pihak yang nyata profesional
dan berpengalaman di bidangnya.
SDM & Organisasi
Struktur
Organisasi
Struktur
Organisasi Fungsional
Struktur Organisasi Fungsional (Functional Structure
Organization) merupakan Struktur Organisasi yang paling umum digunakan oleh
suatu organisasi. Pembagian kerja dalam bentuk Struktur Organisasi Fungsional
ini dilakukan berdasarkan fungsi manajemennya seperti Keuangan, Produksi,
Pemasaran dan Sumber daya Manusia. Karyawan-karyawan yang memiliki keterampilan
(skill) dan tugas yang sama akan dikelompokan bersama kedalam satu unit kerja.
Struktur Organisasi ini tepat untuk diterapkan pada Organisasi atau Perusahaan
yang hanya menghasilkan beberapa jenis produk maupun layanan. Struktur
organisasi bentuk ini dapat menekan biaya operasional namun mengalami kesulitan
dalam berkomunikasi antar unit kerja.
Struktur
Organisasi Divisional
Struktur Organisasi Divisional (Divisional Structure
Organization) adalah Struktur Organisasi yang dikelompokkan berdasarkan
kesamaan produk, layanan, pasar dan letak geografis. Organisasi bentuk
Divisional ini biasanya diterapkan di perusahaan yang berskala menengah
keatas,hal ini dikarenakan biaya operasional akan lebih tinggi jika
dibandingkan dengan bentuk Organisasi Fungsional.
Struktur
Organisasi Matriks
Struktur Organisasi Matriks (Matrix Structure
Organization) merupakan kombinasi dari Struktur Organisasi Fungsional dan
Struktur Organisasi Divisional dengan tujuan untuk menutupi
kekurangan-kekurangan yang terdapat pada kedua bentuk Struktur Orgnisasi
tersebut. Struktur Organisasi Matriks ini sering juga disebut dengan Struktur
Organisasi Proyek karena karyawan yang berada di unit kerja fungsional juga
harus mengerjakan kegiatan atau tugas proyek-proyek organisasi yang ditugaskan
kepadanya. Struktur Organisasi Matriks ini mengakibatkan terjadinya multi
komando dimana seorang karyawan diharuskan untuk melapor kepada dua pimpinan
yaitu pimpinan di unit kerja Fungsional dan pimpinan proyek. Struktur
Organisasi ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang berskala besar atau
perusahaan-perusahaan multinasional.
Deskripsi
Jabatan dan Spesifikasi Jabatan
Analisis Jabatan atau Job Analysis merupakan alat
utama yang digunakan untuk mengumpulkan data pekerjaan atau jabatan. Proses Job
Analysis ini akan menghasilkan dua kumpulan data yaitu kumpulan data Deskripsi
Jabatan (Job Description) dan Spesifikasi Jabatan (Job Spesification).
Kedua kumpulan data ini diperlukan oleh Manajer SDM untuk menentukan orang yang
tepat untuk mengisi lowongan-lowongan pekerjaan yang dibutuhkan oleh perusahaan
sehingga dapat menempatkan orang yang benar pada posisi atau jabatan yang tepat.
Deskripsi Jabatan dan Spesifikasi Jabatan ini dapat membantu pihak manajemen
maupun karyawan untuk memahami apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh perusahaan.
Deskripsi Jabatan dan Spesifikasi Jabatan merupakan
bagian penting dalam analisis jabatan. Informasi yang jelas dan akurat dapat
membantu organisasi dan pekerja untuk mengatasi berbagai tantangan pada saat
calon pekerja tersebut resmi menjadi karyawan pada perusahaan yang
bersangkutan.
Deskripsi
Jabatan (Job Description)
Deskripsi Jabatan atau Job Description adalah
uraian yang mencakup pekerjaan dasar suatu jabatan yang termasuk tugas,
wewenang, tanggung jawab dan informasi-informasi penting lainnya yang melekat
pada jabatan tersebut. Contoh Informasi-informasi dalam deskripsi jabatan
tersebut diantaranya seperti nama Jabatan, lingkungan dan lokasi pekerjaan,
informasi pelaporan, ringkasan pekerjaan, sifat pekerjaan, tujuan pekerjaan,
tugas-tugas yang harus dilakukan, kondisi kerja, mesin dan peralatan yang akan
digunakan serta bahaya dan risiko yang terlibat didalamnya.
Tujuan
Deskripsi Jabatan (Job Description)
- Tujuan utama Deskripsi Jabatan adalah mengumpulkan data pekerjaan yang berkaitan dengan jabatan yang bersangkutan dan untuk pengiklanan pengrekrutan karyawan yang berbakat.
- Memberikan pandangan yang jelas mengenai jenis kandidat yang dibutuhkan oleh departemen atau divisi tertentu untuk melakukan tugas dan pekerjaan tertentu.
- Untuk menentukan apa yang harus disampaikan kepada kandidat tentang pekerjaan apa yang akan diisinya dan juga apa yang harus dilakukan apabila terpilih menjadi karyawan.
Deskripsi Pekerjaan atau Deskripsi Jabatan ini pada
dasarnya dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu Deskripsi Umum Jabatan dan
Deskripsi Spefisik Jabatan. Deskripsi umum jabatan adalah deskripsi jabatan
yang digunakan oleh organisasi untuk menemukan informasi dasar tentang
pekerjaan atau jabatan tertentu. Meskipun mencakup tugas yang harus dilakukan
oleh pekerja, namun dalam deskripsi umum jabatan ini tidak mengandung
sub-tugas, standar kinerja dan dasar untuk mengevaluasi suatu pekerjaan serta
tidak menentukan paket kompensasinya.
Jenis yang kedua pada Deskripsi Jabatan ini adalah
Deskripsi Spesifik Jabatan. Deskripsi Spesifik Jabatan ini memberikan informasi
yang detail terhadap apa yang menjadi tanggung jawab jabatan tersebut.
Deskripsi spesifik jabatan juga mencakup tugas utama, sub-tugas, fungsi inti
serta rincian pada setiap pekerjaannya. Deskripsi spesifik jabatan ini merinci
semua pekerjaan yang harus dilakukan oleh karyawan dan cara untuk melakukan
pekerjaan tersebut serta standar kinerja yang diinginkan.
Spesifikasi
Jabatan (Job Specification)
Spesifikasi Jabatan (Job Specification) atau
juga dikenal dengan spesifikasi karyawan adalah pernyatan tertulis tentang
kualifikasi pendidikan, tingkat pengalaman, kualitas khusus, keterampilan
fisik, emosional, teknis dan kemampuan komunikasi yang diperlukan untuk
melakukan pekerjaan dan tanggung jawab yang terlibat dalam pekerjaan.
Spesifikasi Jabatan ini juga mencakup kesehatan umum, kesehatan mental,
kecerdasan, bakat, daya ingat, keterampilan kepemimpinan, kemampuan
beradaptasi, kemampuan emosional, flesibilitas, perilaku, kreativitas, etika
dan lain sebagainya.
Tujuan
Spesifikasi Jabatan (Job Specification)
- Berdasarkan informasi deskripsi jabatan, spesifikasi jabatan membantu kandidat (pelamar) menganalisis apakah dirinya memenuhi syarat untuk mengisi lowongan pekerjaan tertentu atau tidak.
- Spesfikasi Jabatan dapat membantu tim rekrut untuk memahami apakah kandidat yang melamar telah memenuhi tingkat kualifikasi, kualitas, karakteristik syarat-syarat lainnya untuk mengisi jabatan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
- Spesifikasi Jabatan memberikan informasi rinci tentang tanggung jawab, keterampilan teknis dan fisik yang diinginkan, kemampuan berkomunikasi dan syarat-syarat lainnya yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tertentu.
- Spesifikasi Jabatan membantu memilih kandidat yang paling tepat untuk mengisi jabatan kosong yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Deskripsi Jabatan dan Spesifikasi Jabatan merupakan
dua bagian integral dari Analysis Jabatan. Deskripsi Jabatan dan Spesifikasi
Jabatan ini mendefinisikan sebuah pekerjaan secara lengkap serta menuntun
pelamar dan tim rekrut untuk menjalani semua proses rekrutmen dan seleksi
sehingga perusahaan bisa mendapatkan karyawan yang tepat untuk melakukan
pekerjaan atau mengisi jabatan yang dibutuhkan.
Sistem
Penggajian
Sistem penggajian saat ini sudah bisa menggunakan
sebuah program yang memang dirancang untuk melakukan proses seperti ini
sehingga perhitungan gaji akan benar dan tidak salah.
Selain itu, dalam perhitungan gaji, juga akan ada
hal lain yang masuk biasanya seperti perhitungan uang lembur, perhitungan
bonus, dan juga insentif untuk karyawan-karyawan yang melakukan prestasi
pencapaian target, kerja lembur atau extra time dan berhasil mencapai
penghargaan tertentu.
Ini semua harus dihitung dengan benar sehingga tidak
terjadi kekeliruan yang mengakibatkan rasa kecewa karyawan yang menganggap
perusahaan tidak adil dalam memberikan gaji. Perlu Anda ketahui bahwa ada
beberapa tahapan yang harus Anda lewati dan lakukan dalam melakukan dan membuat
sistem penggajian di perusahaan Anda.
Sistem penggajian di setiap perusahaan biasanya akan
langsung dilakukan oleh pusat dan dibuat oleh bagian HRD oleh bagian payroll. Beberapa hal dan tahapan itu
antara lain adalah:
• setiap karyawan dan setiap jabatan harus di
analisa mengenai kondisi jabatan seperti berat atau tidaknya pekerjaan, tinggi
rendahnya jabatan dan juga wewenang apa saja yang harus dilakukan oleh karyawan
yang berada pada jabatan tersebut.
Proses analisa ini sudah bisa mulai dilakukan pada
saat sejak pertama kali proses rekruitment karyawan dilakukan karena pada saat
itu akan ada seleksi wawancara yang juga proses dealing gaji akan masuk di
dalam nya. Analisa juga masuk sampai ke tahapan promosi karyawan dalam setiap
jabatan dan juga tinggi rendahnya latar belakang pendidikan dan pengalaman yang
telah dimiliki nya.
• proses yang kedua adalah menganalisa setiap
jabatan mulai dari besar atau sedikit resiko yang akan di hadapi, tanggung
jawab ataupun kewajiban misalnya saja harus membawahi 50 karyawan yang pasti
tanggung jawabnya sangatlah besar. Setiap jabatan harus diuraikan dengan lebih
spesifik sehingga antara jabatan satu dan yang lainnya tidak akan tumpang
tindih atau tertukar antara gaji sebagai hak jabatan tertentu dengan jabatan
yang lainnya.
• Lalu yang ketiga yang harus Anda miliki adalah
analisa setiap jabatan dengan mengetahui tujuan setiap jabatan dan posisi yang
ada di perusahaan Anda. jangan sampai jabatan tinggi dengan intensitas tinggi
dan tingkat stress yang tinggi gajinya malah lebih rendah dari pada bagian yang
tanggung jawab nya kecil.
Untuk besaran jumlah gaji, upah lembur, insentif
atau bonus biasanya akan dihitung dengan menggunakan rumus tertentu. Setiap
bagian pun akan mendapatkan hak yang berbeda. Inilah kenapa sistem penggajian
tidak bisa dianggap sepele dan sederhana karena mencakup banyak hal di dalam
nya. Penyusunan sistem dalam penggajian juga masuk ke dalam perhitungan skill
dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap karyawan dan jabatan.
Jelas saja karyawan yang memiliki kemampuan tinggi dengan
cara pikir dan terobosan yang lebih kreatif akan berhak untuk mendapatkan
jumlah nominal gaji yang juga lebih tinggi. Tidak ada salahnya dalam metode dan
sistem penyusunan gaji bagian payroll juga harus melakukan ranking atau rate
dan tinggi rendahnya sehingga pada akhirnya akan terlihat semua nya dengan
jelas.
Selain itu yang harus Anda ketahui juga proses
penyusunan gaji harus secara transparan, detail, jelas dan terstruktur juga
jangan sampai penggajian menggunakan perasaan atau subjektif di dalam nya. Ini
jelas akan membuat sistem yang sudah ada jelas akan menjadi rusak dan
profesionalisme dalam bekerja tidak akan berlangsung dengan baik.
Untuk perhitungan bonus dan juga pembagian laba dan
keuntungan perusahaan juga sudah bisa ditemukan sistem nya sehingga akan lebih
memudahkan Anda dalam memasukkan angka-angka yang diperlukan dengan rumus yang
sudah di sepakati oleh atasan di perusahaan Anda dengan begitu secara otomatis
sistem akan melakukan perhitungan sendiri dengan hasil yang akurat.
Sekalipun begitu, perusahaan sudah pasti memiliki
standard penggajian untuk setiap jabatan dan karyawan yang ada sehingga Anda
hanya perlu melakukan penyesuaian di beberapa sisi untuk mendapatkan jumlah
gaji yang diharapkan. Perhitungan dalam sistem penggajian juga harus
mempertimbangkan masa kerja setiap karyawan karena setiap karyawan berhak untuk
mendapatkan kenaikan gaji dari masa kerja dan pengabdiannya di perusahaan
tersebut.
Jangan sampai pegawai yang sudah lama bekerja malah
gajinya jauh lebih kecil dari pegawai yang baru masuk karena perusahaan Anda
lupa untuk memperhatikan kesejahteraannya. Kenaikan gaji secara berkala perlu
untuk dilakukan sehingga karyawan juga akan merasa dirinya dihargai dan diapresiasi
dengan hak yang diberikan perusahaan secara konsisten.
Aspek Pemasaran
Pengertian aspek pemasaran adalah faktor penting yang
dijadikan sebagai kunci dari keberhasilan perusahaan khususnya dalam memetakan
pasar. Aspek pemasaran dalam pengelolaan usaha sama halnya dengan aspek
pemasaran dalam studi kelayakan bisnis yang dirancang dan diperhatikan sebelum
kita memulai usaha.
Analisis aspek pemasaran dilakukan untuk melihat dan
menganalisis kebutuhan pasar agar strategi pemasaran yang akan dirancang sesuai
dengan kondisi yang sebenarnya.
Sama halnya dengan aspek pemasaran dalam kewirausahaan,
aspek-aspek pemasaran dalam hal ini digunakan untuk mengembangkan usaha yang
ada ditinjau dari segi pemasaran.
Adapun contoh aspek pasar dan pemasaran yang akan dibahas
pada artikel ini adalah :
- Spesifikasi Produk
- Segmentasi Pasar
- Analisa dan Peramalan Permintaan
- Analisa Pesaing
- Penentuan Harga Jual
- Promosi
- Negosiasi
- Distribusi
Aspek Pemasaran : Spesifikasi Produk dan Product Differentiation
Contoh aspek pemasaran yang pertama adalah spesifikasi
produk. Produk adalah setiap hal berupa barang maupun jasa yang
ditawarkan ke pasar untuk memenuhi kepuasan dan kebutuhan konsumen.
Keputusan-keputusan tentang produk dalam aspek pemasaran
mencakup bentuk penawaran secara fisik, merknya, kemasaran, garansi, dan servis
purna jual.
Pengembangan produk dapat dilakukan setelah mengetahui
keperluan dan keingingan pasarnya. Jika masalah ini telah selesai maka
keputusan mengenai harga, distribusi dan promosi dapat diambil.
Selain itu produk juga tidak selalu diidentikan dengan
barang. Produk yang tidak berwujud disebut dengan jasa.
Jasa ialah segala tindakan maupun unjuk kerja yang
ditawarkan ke pihak lain yang intangible dan tidak menyebabkan perpindahan
kepemilikan apapun. Produksinya bisa terkait dan bisa juga tidak terikat pada
suatu produk fisik.
Penentuan spesifikasi produk dapat dilihat dari kondisi
pasar yang ada dengan melakukan analisis aspek pemasaran yang lainnya.
Pengertian pasar adalah kelompok pembeli potensial dari produk
dan merk yang ada. Jadi ada suatu kaitan erat antara pasar dengan produk yang
ditawarkan penjual.
Oleh karena itu segmentasi pasar akan produk sangat
diperlukan agar produk yang ditawarkan sesuai dengan keinginan pasarnya.
Apabila produk yang ditawarkan berbeda, pasar yang dituju juga berbeda. Dalam
hal ini akan dibahas mengenai aspek pemasaran dalam masalah pembedaan produk (product
differentiation).
Product Differentiation
ini merupakan dasar bagi penjual dalam menentukan motif-motif pembelian selektif.
Chamberlin telah mendefinisikan konsep tersebut dengan mengatakan bahwa : “Kelompok
barang itu berbeda jika terdapat faktor-faktor penting yang dapat membedakan
barang dari seorang penjual lainnya. Faktor-faktor tersebut sangat penting
karena dapat menimbulkan selera yang berbeda-beda pada para pembeli”. Jadi
barang-barang itu berbeda apabila konsumen percaya bahwa barang-barang tersebut
berbeda.
Ada barang-barang lain yang secara fisik tidak mudah
dibedakan seperti garam dan semen. Namun produk tersebut dapat pula dibuat
berbeda dengan memberikan bungku atau merk yang berbeda. Biasanya produk
semacam ini hanya dapat menghasilkan laba yang memuaskan bilamana permintaanya
melebihi penawaran.
Jadi strategi pemasarannya adalah mendorong permintaan
pada batas-batas penawaran tertentu. Karena pasar untuk barang seperti ini
bersifat homogen maka permintaan menjadi sulit ditingkatkan.
Oleh karena itu perusahaan perlu menggunakan strategi
lain. Dalam hal ini strategi yang lebih baik dalam aspek pemasaran pada kasus
spesifikasi produk dan product differentiation misalnya membuat merk
baru atau membuat kemasan baru.
Aspek Pemasaran : Segmentasi Pasar
Apabila analisis aspek pemasaran pada spesifikasi produk
dan Product Differentiation didasarkan pada pemisahan atau pengkhususan
di antara produk-produk, maka segmentasi pasar didasarkan pada pemisahan atau
pengkhususan diantara para calon konsumen sebagai pasar.
Pada kenyataannya, pasar itu bersifat heterogen oleh
karena itu sulit kiranya bagi perusahaan untuk memasarakan produknya (kecuali
produk tertentu seperti garam) tanpa mengadakan segmentasi pasar.
Pada kasus seperti ini perusahaan harus dapat menentukan
beberapa segmen pasar dan kemudian baru mengalokasikan sumber-sumber ke segmen
tersebut.
Adapun definisi segmentasi pasar adalah kegiatan
membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan
pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen.
Jadi perusahaan membagi pasarnya ke dalam segmen-segmen
pasar tertentu dimana tiap-tiap segmen tersebut memiliki sifat homogen. Hal ini
disebabkan karena dalam kenyataanya masih terdapat produk yang memiliki sifat
heterogen pada seluruh pasar atau produk tersebut hanya diperlukan oleh
kelompok pasar tertentu saja.
Sedangkan homogenitas pada tiap segmen dikarenakan
terdapat differensiasi pada cara dalam membeli, cara dalam menggunakan produk,
keperluan pemakai, alasan dilakukan pembelian, tujuan pembelian itu sendiri dan
sebagainya.
Jadi segmentasi ini merupakan proses yang menyeluruh di
mana perusahaan harus memperhatikan pembelian dari masing-masing segmen. Paling
tidak usahanya akan lebih ekonomis dapabila unit-unit pembelian itu
dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok saja. Ini semua tidak terlepas dari
usaha mencapai laba maksimum.
- Kriteria Segmentasi
Pada aspek pemasaran segmentasi pasar, manajemen harus
memiliki kriteria tertentu agar menempatkannya dalam posisi yang lebih baik.
Setiap kriteria yang dipakai harus dibuat ukuran-ukurannya.
Tingkat permintaan rata-rata untuk suatu merk harus
berbeda antara segmen yang satu dan lainnya. Begitu pula tingkat sensitivitas
pembeli terhadap kebijaksanaan promosi dan pemasaran perusahaan.
Selain itu media pengiklanan tertentu harus tersedia
sesuai dengan segmentasi pasar supaya segmen tersebut dapat dicapai secara
efisien. Pada akhirnya segmen harus cukup besar sehingga strategi dapat
diutamakan untuk peningkatan laba.
Faktor-faktor yang digunakan untuk menyusun aspek
pemsaran segmentasi pasar adalah :
- Demografi
Seperti umur, kepadatan penduduk, jenis kelamin, agama,
kesukaan, pendidikan dan sebagainya.
- Tingkat Penghasilan
- Sosiologis
Seperti kelompok budaya, kelas-kelas sosial dan
sebagainya
- Psikologis/psikhografis
Seperti kepribadian, sikap, manfaat produk yang
diinginkan dan sebagainya.
- Syarat-syarat mengadakan segmentasi
Segmen pasar yang memiliki ciri khas ialah segmen yang
belum terlayani maupun telah terlayani namun belum maksimal.
Terdapat 3 faktor dalam mendukung usaha segmentasi untuk
lebih efektif, diantaranya :
- Measurability
Tingkat informasi yang ada mengenai sifat-sifat pembeli.
Sejauh mana sifat tersebut dapat dikukur. Misalkan untuk mengukur jumlah
pembeli mobil yang pembeliannya didorong oleh pertimbangan-pertimbangan ekonomi
ataukah status atau kualitas.
- Accesibility
Tingkat dimana perusahaan iru secara efektif memusatkan
usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilihnya. Misalkan kegiatan
periklanannya belum tentu sama antara segmen yang lama dengan segmen yang baru.
- Substaintiality
Tingkat dimana segmen itu adalah luas dan cukup untuk
melakukan kegiatan pemasaran tersendiri.
Aspek Pemasaran : Analisa Pasar dan Peramalan
Permintaan
Analisis aspek pemasaran meliputi analisa pasar.
Analisa pasar merupakan langkah pertama dalam
merencanakan strategi yang sesusai dengan kondisi pasar untuk menangkap peluang
dan mengembangkan usaha.
Pada umumnya analisis ini akan menghasilkan pembaharuan
dalam bentuk pemasaran, keuntungan yang diperoleh jika membeli suatu produk
seperti diskon dalam situasi dan keadaan tertentu atau berupa hadiah langsung.
Analisis pasar dan pemasaran pada tingkat lanjut adalah
dengan melakukan analisa dan peramalan permintaan. Adapun hal yang perlu
diperhatikan adalah :
- Permintaan Pasar
Pada evaluasi kesempatan pemasaran, kebanyakan perusahaan
memilai dengan melihat permintaan pasar. Kemudian apa yang dimaksud dengan
permintaan pasar.
Kotler mengemukakan definisi permintaan pasar bagi suatu
produk adalah “volume total yang akan dibeli oleh kelompok pembeli tertentu
dalam lingkungan pemasran tertentu dan program pemasaran tertentu pula”.
Melihat definisi tersebut kita dapat melihat bahwa
permintaan pasar itu bukanlah merupakan sebuah konsep yang sederhana karena di
dalamnya terdapat 8 unsur penting seperti :
- Produk
- Volume Total
- Dibeli
- Kelompok Pembeli
- Daerah geografis
- Periode Waktu
- Lingkungan Pemasaran
- Program Pemasaran
- Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Pasar
Menurut para ahli ekonomi, terdapat beberapa faktor utama
sebagai penentu dari permintaan pasar. Faktor-faktor tersebut adalah :
- Harga produk
- Harga produk lain
- Penghasilan pembeli
- Selera pembeli
Pada faktor-faktor tersebut perlu ditambahkan adanya
faktor penentu non-harga seperti :
- Usaha periklanan
- Usaha penjualan dengan salesman
- Analisa Volume Penjualan dan Biaya Pemasaran
Analisa volume penjualan pada aspek pemasaran analisa
pasar dan peramalan permintaan merupakan suatu studi mendalam tentang masalah
“penjualan bersih” dari laporan rugi-laba perusahaan. Manajemen perlu
menganalisa volume penjualan total dan juga volume itu sendiri. Analisa
tersebut dapat didasarkan pada :
- Product Line
- Segmen pasar (teritorial, kelompok pembeli, dan sebagainya)
Dalam menganalisa, manajer dapat membandingkan
penjualannya dengan sasaran perusahaan dan juga dengan penjualan industri.
Analisa volume penjualan sangat bermanfaat dalam evaluasi
dan pengendalian kegiatan pemasaran perusahaan.
Selain analisa mengenai volume penjualan, manajer dapat
mengadakan analisa biaya pemasaran untuk menentukan Profitabilitas
(kemampuan untuk mendapatkan laba) daerah penjualannya, product line, maupun
unit-unit pemasaran yang lain.
Analisa biaya pemasaran merupakan studi mendalam tentang
masalah biaya operasi dari laporan rugi-laba perusahaan. Juga untuk berbagai
pos biaya, perusahan dapat membuat sasaran yang dianggarkan dan kemudian
menganalisa variasi-variasi antara biaya yang dianggarkan (dibudgetkan) dengan
biaya sesungguhnya.
- Mengestimasikan Penjualan Potensial
Dalam melayani kebutuhan pasarnya, perusahaan perlu
memperkirakan penjualan potensialnya. Ini dibuat untuk menunjukkan seberapa
besar kemampuan perusahaan dalam melayani atau mengisi kebutuhan tersebut.
Hal ini penting dilakukan dalam aspek pemasaran dalam
pengelolaa usaha untuk meramalkan penjualan selanjutnya.
Penjualan potensial sendiri merupakan tingkat penjualan
maksimum yang dapat dicapai oleh penjual. Melihat definisi tersebut, penjualan
potensial dapat ditentukan berdasarkan 2 macam faktor yaitu :
- Penjualan Potensial Industri
Tingkat penjualan maksimum yang dapat dicapai oleh
seluruh penjual barang atau jasa.
- Penjualan Potensial Perusahaan
Tingkat penjualan maksimum yang dapat dicapai oleh sebuah
perusahaan.
- Peramalan Penjualan
Peramalan penjualan yang tepat pada aspek pemasaran dalam
kewirausahaan ataupun pengelolaan usaha sangat diperlukan dalam setiap tahap
perencanaan bisnis.
Manajer pemasaran harus mempunyai ramalan penjualan yang
dimaksudkan untuk :
- Menentukan kuota
- Dipakai sebagai pedoman di dalam pengembangan produk
- Merencanakan promosi
- Mengalokasikan tenaga kerja
Peramalan penjualan sebagai contoh aspek pemasaran ini
akan digunakan oleh beberapa bagian dalam perusahaan dan sangat membantu
terhadap proses persiapan.
Biasanya ramalan penjualan dibuat untuk jangka waktu
tertentu apakah satu tahun atau lima tahun mendatang. Dapat pula ramalan
penjualan dibuat satu bulan atau mungkin lebih dari lima tahun.
Meskipun banyak perusahaan yang membuat ramalan penjualan
tahunan tetapi dapat pula dipecah menjadi ramalan bulanan atau kuartalan.
Biasanya ketepatan ramalan semakin berkurang apabila periode waktu ramalannya
semakin panjang dari waktu sekarang.
Aspek Pemasaran : Analisa Pesaing
Analisa pesaing adalah satu dari aspek pemasaran dalam
studi kelayakan bisnis yang cukup siginifikan. Analisis aspek pemasaran ini
menjadi penentu dimana posisi kita dalam dunia bisnis.
Pesaing merupakan perusahaan yang memproduksi atau
memasarkan barang dan jasa yang memiliki kemiripan dengan produk yang kita
hasilkan/tawarkan.
Analisa pesaing yang perlu dilakukan adalah dengan
melakukan identifikasi terhadap kesempatan, ancaman atau persoalan strategis
yang timbul dari pergantian suasana bersaing yang potensial.
Selain itu melakukan identifikasi terkait kekuatan dan
kelemahan pesaing perlu dilakukan untuk melihat peluang yang ada. Analisa
pesaing dapat diawali dengan melihat pesaing umum dan pesaing potensial.
Mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing merupakan kunci
dalam penyusunan strategi. Salah satunya adalah berusaha mengembangkan kekuatan
perusahaan untuk menutupi kelemahan pesaing.
Analisa pesaing ini akan berdampak pada meningkatnya
produk maupun strategi pemasaran yang diterapkan. Analisa pesaing dilakukan
untuk melihat perbedaan dari pesaing yang meliputi kualitas produk harga,
sistem pemasaran, maupun aspek-aspek pemasaran lainnya.
Analisa ini bertujuan sebagai refrensi bagi perusahaan
untuk terus memperbaiki kinerja perusahaan agar mampu meningkatkan daya saing
di dunia bisnis.
Aspek Pemasaran : Promosi
Promosi merupakan ujung tombak dari aspek pemasaran dalam
pengelolaan usaha.
Promosi merupakan upaya dari penjual untuk menawarkan
produknya kepada pembeli atau konsumen supaya konsumen berminat untuk melakukan
pembelian.
Promosi merupakan bagian yang sangat vital dalam aspek
pemasaran dimana melalui promosi, penjual dapat memberikan informasi secara
luas mengenai produk, mempengaruhi dan melakukan langkah persuasif kepada
konsumen, dan juga dapat mendekatkan konsumen terhadap produk yang ditawarkan.
Promosi merupakan suatu info maupun tindakan mengajak
yang dilakukan satu arah dalam rangka memberikan pengarahan kepada seseorang
maupun sekelompok orang untuk melakukan sesuatu yang mengarah pada pertukaran
pada pemasaran.
Definisi lainnya menyebutkan bahwa promosi merupakan
segala hal terkait kegiatan pemasaran yang memiliki tujuan dalam mendukung
permintaan. Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan promosi adalah sebagai
berikut :
- Tujuan Promosi
Promosi memiliki tujuan yang ingin dicapai sehingga dalam
penyusunan strategi promosi dapat tepat sasaran dan dilakukan seefisien
mungkin. Berikut tujuan dari promosi :
- Memberitahu konsumen tentang penawaran produk
- Mengingatkan kepada konsumen akan manfaat dari produk yang kita tawarkan
- Membujuk konsumen untuk melakukan transaksi pembelian
- Merubah perilaku konsumen
- Mempertahankan merk produk perusahaan di mata konsumen
- Bauran Promosi
Bauran promosi atau disebut dengan Promotional Mix
dalam aspek pemasaran adalah kombinasi strategi terbaik dari faktor yang
terkait dengan periklanan, penjualan langsung, dan berbagai alat untuk promosi
yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.
Kita dapat melihat bahwa definisi tersebut tidak
menyebutkan secara jelas beberapa variable bauran
pemasaran selain periklanan dan personal selling. Pada initnya
variabel yang ada di dalam bauran promosi ada 4 yaitu :
- Periklanan
Periklanan adalah bentuk presentasi dan promosi non
privat mengenai ide, produk yang dibiayai oleh pihak bersponsor tertentu.
Dalam kaitannya dengan pengertian tersebut, Nickles telah
memasukkan beberapa pihak yang bisa menjadi sponsor : yaitu tidak hanya perusahaan
saja tetapi juga lembaga-lembaga non profit oriented seperti lembaga
pemerintahan, lembaga pendidikan dan sebagainya termasuk individu-individu.
Komunikasi Pemasaran yang dilakukan oleh sponsor bersifat
massal karena menggunakan media massa seperti radio, televisi, surat kabar,
majalah, pos, papan nama, sosial media (youtube, instagram, facebook, twitter,
dll) dan sebagainya.
Iklan yang dipasang pada media-media tersebut dapat
memberikan umpan balik kepada sponsornya meskipun dalam tenggang waktu tertentu
atau tidak secepat personal selling.
Dalam kegiatan periklanan pada aspek pemasaran dalam
pengelolaan usaha terdapat dua keputusan penting yang harus diambil yaitu :
- Menentukan iklan yang harus disampaikan kepada pasar yang dituju
- Memilih media yang paling sesuai
- Personal Selling
Terjadi interaksi secara langsung dengan adanya pertemuan
antara penjual dan pembeli. Komunikasi yang terbentuk bersifat individual dan
dilakukan timbal balik. Keduanya dapat memberikan tanggapan masing-masing dan
dilakukan secara fleksibel sesuai dengan kondisi yang ada.
Kegiatan pada aspek pemasaran ini tidak hanya terjadi di
tempat pembeli saja tetapi juga dapat dilakukan di tempat penjual atau toko.
Sebagai contoh : Jika seorang pembeli memasuki toko untuk
membeli Televisi berwarna. Pada umumnya disambut lebh dahulu oleh
pelayan/tenaga penjualannya. Jika pelayan tersebut tidak terlalu sibuk maka ia
dapat mencurahkan perhatiannya kepada calon pembeli yang bersangkutan.
- Publisitas
Publisitas pada bagian dari fungsi yang lebih luas,
disebut interaksi masyarakat dan merupakan berbagai tindakan untuk memrpoduksi
dan mempertahankan interaksi yang memberikan benefit antara organisasi dengan
masyarakat termasuk pemilik perusahaan, pekerja, organisasi pemerintahan,
penyalur, serikat buruh, di samping juga calon pembeli.
Komunikasi dengan masyarakat luas melalui hubungan
masyarakat ini dapat mempengaruhi kesan terhadap sebuah organisasi maupun
produk atau jasa yang ditawarkan.
Aktivitas hubungan masyarakat ini memiliki peran penting
dalam mendukung perusahaan dalam meraih target usahanya dan mampu diatur
untuk mengkondisikan iklim yang dapat memberikan efek positif supaya dana yang
diinvestasikan lebih menjamin.
Jika sebuah perusahaan berusaha mengadakan hubungan yang
menguntungkan dengan masyarakat dengan membuat berita komersial dalam media,
kegiatan huma seperti ini disebut publisitas. Lain dengan periklanan,
komunikasi yang disampaikan dalam publisitas ini berupa berita bukan iklan.
- Promosi Penjualan
Aktivitas pada promosi penjualan antara lain : peragaan,
pertunjukkan dan pameran, demonstrasi dan sebagainya. Bisanya kegiatan ini
dilakukan bersamaan dengan kegiatan promosi lain dan biayanya relatif lebih
murah dibandingkan periklanan dan penjualan secara langsung.
Promosi dikatakan lebih fleksibel dikarenakan dapat
disesuaikan dengan biaya yang ada dan dilakukan dimanapun.
Pada kampanye promosi perusahaan dapat menggunakan salah
satu variabel tersebut atau kombinasinya yang dikoordinir dengan strategi
produk, harga dan distribusi. Secara bersama-sama variabel tersebut mampu
membentuk marketing mix yang ditujukan untuk mencapai pasar.
Aspek Keuangan
A. Komponen-komponen Biaya
Secara umum dalam pelaksanaan proyek, komponen biaya dibagi atas:
- Biaya personil adalah komponen-komponen biaya yang dikeluarkan untuk membayar honor dan gaji tim kerja yang bekerja dengan kita. Hitung komponen biaya berdasarkan kesepakatan dengan anggota tim, apakah akan berdasarkan orang-jam/man-hour, oranghari/man-day atau orang-bulan/man-month. Masukkan seluruh anggota tim kerja dari mulai Manajer Proyek sampai Office-boy yang membantu kelancaran pekerjaan tim.
- Biaya nonpersonil adalah komponen-komponen biaya yang harus dikeluarkan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan proyek. Komponen-komponen biaya tersebut antara lain:
- Biaya Transportasi, Hitung kebutuhan transportasi baik untuk di dalam kota maupun luar kota. Untuk transportasi dalam kota dapat menggunakan perhitungan estimasi harga per liter premium untuk per lima kilometer jarak.
- Biaya Allowance Penugasan Luar
Kantor, Pada saat berangkat
untuk penugasan luar kota tentunya ada biaya tambahan untuk kita
maupun tim kerja yang ditugaskan. Untuk menghitung biaya
allowance ini dapat menggunakan contoh sebagai berikut:+ Uang makan 3
kali sehari Rp 90.000,- (jika penugasan luar kota)
+ Biaya komunikasi sehari Rp 15.000,- - Biaya Rutin adalah ongkos-ongkos yang harus dikeluarkan rutin selama kegiatan berlangsung seperti telepon, sambungan internet, korespondensi, listrik, air, gas, keamanan, pemeliharaan, dan sebagainya.
- Biaya Pemanfaatan Peralatan dan Sewa adalah ongkos-ongkos yang harus dikeluarkan seperti sewa ruangan (kerja/produksi, presentasi dan pelatihan), komputer, printer, kendaraan, dan sebagainya. Masukkan seluruh komponen tersebut sekalipun tidak disampaikan kepada klien karena biasanya mereka menolak untuk membayar beban-beban tersebut.
- Biaya Belanja Barang Pakai Habis adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli barang-barang seperti kertas, alat tulis kantor, tinta printer, disket, CD/DVD, dan sebagainya.
- Biaya Penyusunan Laporan adalah biaya yang harus dikeluarkan dalam penyusunan laporan kegiatan dan modul user manual dari misalnya: proyek aplikasi perangkat lunak yang kita bangun. Perkirakan berapa biaya yang habis untuk kerja orang yang mengetik dan mengeditnya, pencetakan, pemaketan dan pengirimannya.
B. Estimasi biaya
Definisi perkiraan biaya adalah seni memperkirakan kemungkinan jumlah
biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan pada informasi
yang tersedia pada waktu itu (Iman Soeharto_National Estimating Society
USA), berdasarkan definisi, tersebut maka perkiraan biaya mempunyai
pengertian sebagai berikut :
- Perkiraan biaya yaitu melihat, memperhitungkan dan mengadakan perkiraan atas hal-hal yang akan terjadi selanjutnya
- Analisis biaya yang berarti pengkajian dan pembahasan biaya yang pernah ada yang digunakan sebagai informasi yang penting
Kualitas estimasi
sangat ditentukan oleh :
- Tersedianya data dan informasi
- Teknik dan metode yang digunakan
- Kecakapan dan pengalaman estimator
- Tujuan pemakaian perkiraan biaya
Sumber informasi terbaik adalah pengalaman perusahaan dari proyek-proyek
yang pernah dikerjakan.
C. Dasar-dasar
Penyusunan Anggaran
Budget (Anggaran) ialah suatu rencana yang disusun
secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan (yang menimbulkan
penerimaan/hak dan juga pengeluaran/kewajiban), yang dinyatakan dalam unit
(kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu / periode tertentu yang
akan datang.
- Rencana tersebut memiliki spesifikasi- spesifikasi tertentu, seperti;
- disusun secara sistematis,
- mencakup seluruh kegiatan perusahaan, dan dinyatakan dalam satuan moneter/uang
2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan :
- Fungsi produksi
- Fungsi pembelanjaan/keuangan
- Fungsi administrasi
- Fungsi pemasaran
- Fungsi personalia
3. Untuk waktu yang akan datang
Macam Budget/Anggaran
(berdasarkan periode penyusunannya):
- Budget Taktis
– Budget Harian
– Budget Mingguan
– Budget Bulanan
- Budget Strategis
– Budget Tahunan
– Atau Sesuai kebutuhan
Beberapa faktor yang
mempengaruhi jangka waktu berlakunya budget/anggaran:
- Luas pasar/pekerjaan
- Posisi perusahaan dalam persaingan
- Jenis produk yang dihasilkan (Elastis atau In-elastis)
- Tersedianya data dan informasi
- Keadaan perekonomian
Cash flow (aliran kas) merupakan “sejumlah
uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan
dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam
perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur
arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita
simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga
yaitu
Pertama, fungsi likuiditas, yaitu
dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat
dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal
Kedua, fungsi anti inflasi, dana
yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang
yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
- ·Ketiga,capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang..
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi
tiga kelompok yaitu:
a) Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang
berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian
tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran
kas keluar (cash out flow)
b) Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran
kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum,
dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas
masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
c) Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang
berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja,
nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.
Laporan arus kas (cash flow) mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu :
1. Cash inflow
Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow) terdiri dari:
• Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.
• Penagihan piutang dari penjualan kredit.
• Penjualan aktiva tetap yang ada.
• Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas.
• Pinjaman/hutang dari pihak lain.
• Penerimaan sewa dan pendapatan lain.
Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow) terdiri dari:
• Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.
• Penagihan piutang dari penjualan kredit.
• Penjualan aktiva tetap yang ada.
• Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas.
• Pinjaman/hutang dari pihak lain.
• Penerimaan sewa dan pendapatan lain.
2. Cash out flow
Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow) terdiri dari :
• Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain.
• Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
• Pembelian aktiva tetap.
• Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
• Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
• Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain.
Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow) terdiri dari :
• Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain.
• Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
• Pembelian aktiva tetap.
• Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
• Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
• Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain.
Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan
dan pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan
mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan
pendanaan.
Laporan keuangan adalah catatan
informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang
dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan
keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan
yang lengkap biasanya meliputi :
- Neraca
- Laporan Rugi Laba
- Laporan perubahan ekuitas
- Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
- Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan
adalah aset, kewajiban dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan
pengukuran kinereja dalam laporan rugi laba adalah penghasilan dan beban.
Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan rugi
laba dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.
Sumber:
Komentar
Posting Komentar